Perayaan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2021 di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake Bluto Sumenep tampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada Hari Santri Nasional kali ini, Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake mengadakan kegiatan Launching Buku Konseling Pesantren yang merupakan karya Dr. Zamzami Sabiq Hamid, M.Psi. Wakil Pengasuh PP. Nasyrul Ulum Aengdake. Bertempat di Auditorium Ar Rochmah, launching buku tampak dihadiri oleh Wakil Pengasuh, jajaran asatidz, Pengurus pesantren dan Santri pondok pesantren Nasyrul Ulum Aengdake.
“Alhamdulillah buku ini bisa menjadi kado bagi santri-santri di hari santri kali ini. Semoga nantinya bisa bermanfaat”, tutur Wakil Pengasuh kepada redaksi.
Buku yang mengulas tentang pentingnya layanan bimbingan konseling di pondok pesantren sehingga bisa tercapai kesejahteraan psikologis santri tersebut memang sangat tepat jika menjadi pegangan pengurus pesantren dan santri di seluruh pesantren. Dalam buku yang diterbitkan oleh penerbit dari Yogyakarta tersebut diulas tentang dinamika psikologis santri di pesantren, potensi-potensi santri yang harusnya dikembangkan, usia ideal santri mondok bahkan peran kiai atau asatidz dalam konseling di pesantren.
Saat ini buku yang mengulas tentang psikologis santri di pondok pesantren memang tergolong langka. Tidak banyak bahkan nyaris tidak ada penulis yang mengangkat tema tersebut. Untuk itu buku Konseling Pesantren karya Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake ini bisa menjadi salah satu pegangan wajib bagi pengurus pesantren dalam memahami pengembangan kesehatan mental santri.
Setelah acara launching buku konseling pesantren, selanjutnya juga dilakukan launching Biro Konsultasi Psikologi dan Bimbingan Konseling (BKPBK) Pondok Pesantren Nasyrul Ulum. Biro ini merupakan salah satu bagian dari Pondok Pesantren Nasyrul Ulum yang nantinya akan menjadi pusat pelayanan konsultasi psikologi dan konseling bagi santri-santri Nasyrul Ulum.
“Hadirnya biro ini semoga menjadi sarana bagi santri-santri di Nasyrul Ulum untuk bisa mengembangkan potensi dirinya dan menjadi pusat layanan menuju santri yang sejahtera psikologisnya”, pungkas wakil pengasuh.