KH Asep Syaifuddin Chalim, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) memaparkan kiat menjadi guru yang baik, yaitu menguasai kompetensi, memahami kondisinya, dan diatur oleh kepala sekolah yang baik.
Pernyataan ini disampaikan di acara Serasehan Pendidikan dengan tajuk ‘Merancang Pendidikan Unggul Berbasis Pesantren’. Acara tersebut dihelat oleh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake, Bluto, Sumenep, Senin (04/07/2022) di aula setempat.
Disebutkan pula, terdapat sembilan berometer pendidikan pesantren yang unggul, yaitu mengutamakan pendidikan keimanan, berprinsip pada ketakwaan, akhlakul karimah, mempertanggung jawabkan secara akademis, memiliki tanggung jawab tinggi untuk menjadikan anak didik cerdas.
“Menambah materi keterampilan, memperhatikan kesehatan, menanamkan nilai seni dan tasawuf agar hati memiliki rasa kasih sayang, membentuk kreatifitas bahan baku secara akademis dan keterampilan diolah dengan kecerdasan serta dipadukan dengan aklakul karimah,” ungkapnya saat memberi materi.
Sementara itu, KH A Hamid Mannan Munif selaku Pengasuh Pesantren Nasyrul Ulum menjelaskan, pendidikan pesantren sebagai salah santu pendidikan asli Indonesia, sampai saat ini dianggap mampu berperan penting terhadap pembentukan karakter dan kepribadian santri sebagai peserta didik.
Namun, lanjutnya, tentu pendidikan pesantren perlu terus berbenah agar bisa sesuai dengan tantangan zaman yang ada serta harapan dari masyarakat.
“Untuk itulah kami mengundang Kiai Asep agar bisa berbagi ilmu kepada seluruh guru bagaimana pengalaman dan manajemen yang ia terapkan di Pesantren Amanatul Ummah sampai bisa semaju saat ini,” ujarnya dalam sambutan.
Kiai Zamzami Sabiq Hamid selaku Wakil Pengasuh Pesantren Nasyrul Ulum mengungkapkan, sejauh ini pihaknya berupaya belajar dari pesantren-pesantren yang sudah maju dan mapan.
“Salah satunya dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto yang selanjutnya kami agendakan untuk studi banding untuk belajar lebih banyak lagi,” tutur Sekretaris Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma’ahid Al-Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Sumenep itu.
Di saat yang sama, Syeikh Muhammad Zakariyya Marzuq Al-Husainiy Al-Azhariy imam dan khatib Masjid Al-Azhar Asy-Syarif, Cairo, Mesir menyampaikan bahwa, pengembangan dakwah harus senantiasa dibarengi dengan keikhlasan dan kesungguhan. Karena hal tersebut akan mendatangkan keberkahan.
“Semoga pesantren Nasyrul Ulum menjadi tempat nyaman dan barakah bagi para santri dan masyarakat setempat,” doanya.