Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake, Bluto, Sumenep dipercayai oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Timur untuk mendeklarasikan ‘Madura Produktif Tanpa Narkoba’, Kamis (19/05/2022) di aula pesantren setempat. Acara diriikuti oleh pengasuh, dewan guru, Duta Santri Anti Narkoba dan santri sejumlah 250 orang. Kegiatan ini didukung oleh Gubernur Jawa Timur, Kapolda Jawa Timur, Pangdam V Brawijaya, alim ulama dan santri di beberapa pesantren di Madura.
Kiai Zamzami Sabiq Hamid, Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum mengatakan, sebenarnya kegiatan ini telah terlaksana. Pertama kali dipusatkan di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan yang dihadiri langsung oleh Hj Khofifah Indar Parawansa dan diikuti secara virtual oleh beberapa pesantren.
“Kebetulan untuk Kabupaten Sumenep diwakili oleh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake Bluto, Sumenep,” katanya.
ijelaskan pula, Polres Sumenep menunjuknya sebagai tuan rumah karena memiliki program Pesantren Bersinar (Bebas dari Narkoba) dengan menjalankan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) berbasis pesantren dan masyarakat sekitar pesantren.
Sekretaris Rabithah Ma’ahid Al-Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Sumenep itu menegaskan, berangkat arahan Gubernur Jawa Timur, pesantren bersama seluruh elemen pemerintah dan masyarakat bersinergi untuk memberantas peredaran narkoba.
“Jika galau atau sedang ada masalah, upayakan lebih banyak berzikir dari pada curhat di media sosial, apalagi sampai coba-coba narkoba. Sedangkan untuk orang tua, diharapkan terus mendoakan putra-putrinya agar terbebas dari narkoba,” harap Kiai Zamzami.
Materi diisi oleh Kepala BNN Jawa Timur dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda) Jawa Timur.