Salah satu komitmen Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake dalam membina santri yaitu dengan menggembleng para santri agar mencintai Nahdlatul Ulama. Penggemblengan tersebut, salah satunya dilakukan dengan cara mengaktifkan banom dan lembaga NU di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum.
“Kami menggembleng mereka melalui lembaga yang memang milik NU agar muncul rasa cinta kepada NU. Jika rasa cinta muncul, maka harapannya akan muncul khidmah untuk NU. Khidmah mereka pada NU insya Allah akan mendatangkan barokah dari para muassis dan masyaikh NU”, ujar DR. K. Zamzami Sabiq, M.Psi. Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake.
Sampai saat ini tercatat Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU, Pencak Silat Pagar Nusa dan Sako Pramuka Ma’arif NU sudah aktif berjalan di Pondok Pesantren yang diasuh oleh KH. A. Hamid Mannan Munif ini. Beberapa santri juga ada yang aktif di Corp Brigade Pembangunan (CBP) IPNU Sumenep dan Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) NU Sumenep.
Rasanya tidak berlebihan menggembleng santri Pondok Pesanteren Nasyrul Ulum agar mencintai NU. Karena NU merupakan organisasi yang arah dan tujuannya jelas yang didirikan oleh waliyullah dan para masyaikh. Apalagi Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake dikenal sebagai tokoh NU.
A. Hamid Mannan Munif, Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake pernah menjabat sebagai Ketua PCNU Pamekasan selama dua periode, beliau juga pernah menjabat sebagai Korda NU Madura dan Wakil Rois Syuriah PWNU Jawa Timur. Saat ini beliau sebagai Mustasyar PCNU Pamekasan. Sedangkan Ny, HJ, Shufiatur Rizqiyah Hamid, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Nasyrul Ulum Aengdake pernah menjabat sebagai Ketua PC Muslimat NU Pamekasan selama dua periode dan saat ini sebagai Pengurus Wilayah Muslimat NU Jawa Timur.
“Pesantren Nasyrul Ulum memang tidak bisa dilepaskan dari NU. Jadi ini kami tanamkan kepada para santri”, pungkas kyai Zamzami Sabiq yang saat ini juga masuk dalam kepengurusan MWC NU Bluto Sumenep.(red)
Beberapa Santri Nasyrul Ulum Aengdake, dari kiri ke kanan Edo (CBP IPNU), Fahri (Banser NU), Ramdhan (Pramuka Maarif NU), Zaki (Pagar Nusa) dan Rizki (Ketua PK IPNU)