SMP-SMK Nasyrul Ulum kembali menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) pada hari Senin – Kamis, tanggal 18 – 21 Desember 2023 di Aengdake, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep dengan mengusung tema “Menggali Potensi menggapai mimpi”. LDKS ini diikuti oleh seluruh santri Nasyrul Ulum SMP-SMK dengan dipanitiai oleh santri kelas XII dan anggota OSIS kelas IX. Peniupan terompet dilakukan oleh Bapak Asyarif Hidayatullah, S.Pd selaku kepala SMP Nasyrul Ulum ketika membuka kegiatan, sehingga mengundang antusias peserta dan para guru yang turut hadir.
Kegiatan yang diadakan rutin setiap tahun ini dihadiri oleh beberapa pemateri handal dan ideal. Materi Leadership oleh Dr. Zamzami Sabiq, M.Psi yang merupakan wakil pengasuh PP Nasyrul Ulum. Public Speaking oleh Ny. Durriyatul Millah, M.Pd seorang Muballighah dan juga praktisi pendidikan. Personal Branding oleh Miftahul Anwar, M.I.Kom pengasuh pesantren MAB dan Memahami potensi diri oleh Abrari, M.Psi seorang jurnalis senior.
“Setiap tahun, menjelang pergantian kepengurusan OSIS, kami selalu dibekali oleh materi-materi tentang kepemimpinan. Tujuannya adalah tentu agar kami bisa menjadi pemimpin yang berkarakter, berani, demokratis, meningkatkan kepercayaan diri kami dalam berorganisasi, kreatif dan hal-hal positif lainnya” Jelas Aryo Suhartono, ketua panitia LDKS 2023.
Sementara itu, Bapak Asyarif Hidayatullah dalam sambutannya menjelaskan “Kegiatan LDKS wajib diikuti oleh seluruh santri, karena sebagaimana yang telah kalian pelajari bahwa setiap manusia adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawabannya. Maka wajib bagi kalian untuk belajar dasarnya terlebih dahulu. Apa itu pemimpin? Apa fungsi pemimpin? Bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik? dan bagaimana cara memecahkan masalah?”.
Setelah acara pembukaan, kegiatan LDKS diawali oleh dinamika kelompok dan kontrak belajar antara panitia dan peserta. Dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama, yaitu Leadership oleh wakil pengasuh. “Setelah saya mendengar beberapa pertanyaan dari santri, saya merasa bangga karena ternyata pertanyaan-pertanyaan yang mereka lontarkan adalah pertanyaan yang bukan untuk materi basic lagi, tapi untuk tahap selanjutnya. Ini PR bagi saya dan para guru untuk segera melaksanakannya”, tutur Dr. Zamzami Sabiq, M.Psi.